Minggu, 01 Maret 2009

The Art of Innovation

Buku Bagus Yang Perlu Dibaca.


“Perusahaan hebat memerlukan tim yang penuh semangat”, tulis Tom Kelley, General Manager IDEO.
“Kami tidak percaya mitos tentang seorang genius yang bekerja sendirian, jauh dari keramaian, dan menunggu da
tangnya ide besar”, jelasnya.
Tetapi Kelley percaya bahwa setiap orang adalah genius dan bisa menjadi kreatif. Dan tujuan di perusahaannya adalah menggali setiap sumber kreativitas untuk menjadikan inovasi sebagai falsafah hidup.

Semangat curah pendapat (brainstroming) dalam team work akan memberikan energi lebih untuk menghidupkan mesin ide. Dan inilah yang menjadi budaya di IDEO. Karena itu pula IDEO menerima Industrial Design Excellence Award selama lebih dari satu dekade.

Jika ada yang belum mendengar nama IDEO, IDEO adalah perusahaan desain dan pengembangan terkemuka di Amerika, bahkan di dunia (
http://www.ideo.com). Telah mendesain lebih dari 3000 produk kelas dunia antara lain mouse Apple, kamera instan I-Zone Polaroid, Komputer Saku Palm, dan ratusan produk dan jasa unggulan lainnya.

Tom Kelley, GM IDEO, penulis buku ini, membawa kita masuk ke dapur perusahaannya untuk membongkar resep keberhasilan IDEO. Dan kelebihan buku ini, justru karena tidak banyak memberikan teori-teori tentang inovasi atau menonjolkan profil para pemimpinnya. Tetapi mengupas secara mendalam rahasia bagaimana inovasi demi inovasi dapat terus dihasilkan. Hampir di setiap halaman kita akan banyak mendapat inspirasi dan contoh-contoh konkret bagaimana mesin inovasi hidup dalam denyut nadi setiap anggota organisasi/perusahaan.

Sangat jelas dan rinci. Mulai dari observasi, curah pendapat, pembuatan prototipe, evaluasi hingga implementasinya. Tom Kelley juga membagikan resepnya tentang melaksanakan curah pendapat yang sempurna, membangun team work yang handal, hingga bagaimana melewati batas-batas penghalang. Sangat inspiratif dan dapat diterapkan dimanapun dan dibidang apapun kita bekerja.

Inovasi adalah masa depan yang dapat diperkirakan. “Dan The Art Of Innovation memberikan ide-ide mendetail dan dapat dilakukan tentang bagaimana kita membangun budaya kreatif dan inovatif”, komentar Jeffrey Pfeffer, profesor, sekolah bisnis Stanford, dan pengarang The Knowing-Doing Gap.

Buku setebal 379 halaman, terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama ini telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa, diterjemahkan juga ke dalam bahasa Indonesia dengan gaya bahasa yang lugas dan mudah dicerna. Jadi tidak ada alasan untuk tidak membacanya!

1 komentar:

  1. Wih
    ternyata Bu Anita dapat inspirasi dari IDEO juga
    konsultan keren itu

    saya membuat artikel tentang itu, design thinking
    http://bukik.com/artikel/change/berpikir-desain/

    BalasHapus