Senin, 13 Juli 2009

Aku Telah Belajar

Ada yang menggelitik hatiku saat, lagi-lagi, mengabadikan moment nyata kehidupan para nelayan di kota Banyuwangi ini. Sebuah kenyataan hidup yang barangkali selama ini tersembunyi atau bahkan terlupakan.

Aku telah belajar satu hal dari kehidupan para nelayan ini. Belajar bahwa tidak semua hasil yang kita perjuangkan selalu sesuai dengan harapan.

Aku telah belajar tentang satu hal, bahwa saat rejeki berlimpah, jangan habiskan! Karena esok mungkin rejeki kita berkurang atau bahkan tak cukup.

Aku telah belajar tentang satu hal, bahwa saat rejeki sedang kurang, jangan putus asa! Karena esok mungkin rejeki kita akan bertambah, atau bahkan berlebih.

Roda kehidupan akan terus berputar. Jangan pernah lengah atau menyerah saat kita berada pada salah satu sisinya....


1-1-2009,
Para nelayan ini merapat ke pantai dengan wajah ceria, seakan ingin menyapa pagi pertama di tahun 2009 dengan hati berbunga. Letih semalaman menghabiskan waktu di tengah lautan terhapus oleh rasa syukur karena membawa pulang hasil tangkapan yang berlimpah.
Akankah esok mereka kembali mendapatkan rejeki sebagus hari ini?


































7-7-2009,

Barangkali ini bukan pertamakali para nelayan ini pulang tanpa hasil.

Jala yang mereka tebar di tengah lautan, ternyata lebih banyak menangkap sampah daripada ikan.

Tentu, esok hari mereka tetap akan kembali ke laut. Karena bagi mereka, kegagalan hari ini bisa berarti keberuntungan untuk esok hari!


































































Minggu, 12 Juli 2009

Dermaga Hati

(Coretan Seorang Pujangga untuk kalian semua yang tlah menemukan Dermaga Hati)
















Cinta,
Di simpuhanmu aku berlabuh,
setelah lelah layar berpenjuru

Hati terjangkar,
teluk di dermagamu.
Aku kapal,
Sandar melesu.
Di belaimu aku juntai,
Kau yang sepoi-sepoi,
Letihku tersapu...

Hoo...
Mata-mata angin!
Tidakkah kau melihat?
Kembali aku,
Datang pada cinta!
Setelah lama mengapung,
Setelah lama terlarung,
Melayar melepas sauh,
Mengitar bertuju-tuju!
Kembali aku datang,
Pada cinta!
Melabuh aku,
Pada cinta!
Kini, hatiku terjangkar,
Pada cinta!

Langit!
Saksi setiap susur lunasku
Di air-air laut yang gelombang mengarus berliku.
Tidakkah kau mengaku?
Di sini aku teduh,
Di dermaga hatiku...

Laut!
Yang telapaki setiap burit kemudiku.
Tidakkah kau setuju?
Cinta adalah dermagaku.





Catatan :
Hay kawan, jika kalian ingin menyumbangkan tulisan/foto atau apapun yang bisa di-share melalui blog-ku ini, wahhh.... aku seneng sekali. Setidaknya kita akan bisa saling memberi corak warna-warni dalam kehidupan ini! Kutunggu...

Rabu, 08 Juli 2009

Sunrise Yang Langka?




Siapa bilang di pantai Boom Banyuwangi kita tidak bisa menyaksikan sunrise? Pegunungan yang berjajar di sepanjang garis lautan dianggap oleh sebagian orang menjadi penyebab tidak bisa terlihatnya sunrise secara sempurna. Hmmm, jika memang benar demikian, betapa beruntungnya aku karena bisa menyaksikan pesona sang fajar terbit dengan sempurna. Saat itu, Selasa 7 Juli 2009, sang mentari muncul di ufuk timur, tepat di atas palung yang terbentuk diantara pegunungan yang berjajar. Indah sekali!
Dan itulah keelokkan Mahakarya Sang Pencipta. Semburat jingga yang berpendar menciptakan keindahan alam di sekelilingnya. Keceriaan sang fajar pagi itu seolah ingin menyampaikan pesan, 'selalu sambutlah pagi dengan senyum dan semangat penuh harapan....'